Tuesday, July 19, 2011

Tugu Jogja,simbol kota Jogja

    

Tugu Yogyakarta adalah sebuah menara yang sering digunakan sebagai simbol / lambang dari kota Yogyakarta. Monumen ini dibangun oleh Hamengkubuwana I, pendiri istana Yogyakarta. Monumen yang terletak di persimpangan Jl Sudirman dan Jl. Pangeran Mangkubumi ini, memiliki nilai simbolis dan merupakan garis ajaib yang menghubungkan laut selatan dan Gunung Merapi.





Monumen ini sekarang menjadi salah satu obyek wisata Yogyakarta,begitu identiknya Tugu Jogja dengan Kota Yogyakarta, membuat banyak mahasiswa perantau mengungkapkan rasa senangnya setelah dinyatakan lulus kuliah dengan memeluk atau mencium Tugu Jogja atau sekadar berfoto denganya. Mungkin hal itu juga sebagai ungkapan sayang kepada Kota Yogyakarta yang akan segera ditinggalkannya, sekaligus ikrar bahwa suatu saat nanti ia pasti akan mengunjungi kota tercinta ini lagi.



Puncak dari Tugu ini kelihatan dari Keraton. Bila cuaca cerah, gunung Merapi pun akan kelihatan sejajar dengan keraton. Tugu Jogja itu melambangkan "makro kosmos" dan "mikro kosmos" dimana makro kosmos adalah bagaimana hubungan manusia dengan sesama manusia dan mikro kosmos adalah bagaimana hubungan manusia dengan penciptanya.Saat ini berfoto di depan Tugu Jogja adalah suatu aktivitas wisata yang mengesankan bagi banyak orang. Berfoto di depan Tugu Jogja ini banyak dilakukan di malam hari. Meskipun hanya dengan tata lampu yang sederhana, namun Tugu Jogja  mampu menyajikan pemandangan yang menarik, eksotis, dan sangat khas Jogja.


 

Monumen Jogja Kembali ( Monjali )

Monumen Yogya Kembali, adalah museum sejarah perjuangan kemerdekaan Republik Indonesia di kota Yogyakarta dan dikelola oleh Departemen Kebudayaan dan Pariwisata.Monumen Jogja kembali (Monjali) terletak di sebelah utara kota Yogyakarta, tepatnya di pinggir Ring Road utara, tepat di sebelah timur perempatan jalan Magelang dan Ring Road utara.



Museum Monumen dengan bentuk kerucut ini terdiri dari 3 lantai dan dilengkapi dengan perpustakaan dan ruang serbaguna. Begitu memasuki area monumen ,pengunjung akan disambut dengan replika Pesawat Cureng di dekat pintu timur serta replika Pesawat Guntai di dekat pintu barat.



Menaiki podium di barat dan timur pengunjung bisa melihat dua senjata mesin beroda lengkap dengan tempat duduknya, sebelum turun menuju pelataran depan kaki gunung Monumen. Di ujung selatan pelataran berdiri tegak sebuah dinding yang memuat 420 nama pejuang yang gugur antara 19 Desember 1948 hingga 29 Juni 1949 serta puisi Karawang Bekasi-nya Chairil Anwar untuk pahlawan yang tidak diketahui namanya.



Lantai teratas merupakan tempat hening berbentuk lingkaran, dilengkapi dengan tiang bendera yang dipasangi bendera merah putih di tengah ruangan, relief gambar tangan yang menggambarkan perjuangan fisik pada dinding barat dan perjuangan diplomasi pada dinding timur. Ruangan bernama Garbha Graha itu berfungsi sebagai tempat mendoakan para pahlawan dan merenungi perjuangan mereka.






Lokasi  : Ring Road Utara, Yogyakarta
Phone  : 0274 868225.

Jadwal Kunjungan : Selasa s/d Minggu,Pukul 08.00 s/d 16.00
Biaya Masuk         : Dewasa Rp.5000, Wisatawan Asing Rp.7.500